Minggu, 23 Maret 2014

Oleh-Oleh Pelatihan Kewirausahaan: Pastaaa!



Selamat malam, teman-teman :D
Malam ini cukup dingin, bukan? Semoga posting saya kali ini bisa membantu menghangatkan Anda sekaligus memberikan pencerahan dan inspirasi, siapa tahu kalian juga mau memulai kegiatan ini seperti saya.

Berbagi cerita saja. Tepatnya pada hari Kamis, 20 Maret 2014 yang lalu, saya dan beberapa teman mengikuti "Pelatihan Kewirausahaan" yang diadakan di Fakultas Psikologi, ruang 2A-1 dengan narasumber Kak Tika (pemilik perusahaan cokelat "Reachoc") dan Kak Riri (Budidaya Jamur Tiram yang berawal dari kegiatan PKM) serta pembawa acara Mbak Rahma Fauzia dan tentunya PD III Fakultas Psikologi tercinta yaitu Ibu Filia Dina Anggaraeni. Acara tersebut sangat menarik dan berhasil membuka pikiran saya untuk memulai kegiatan berwirausaha.

Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin memulai kembali kegiatan berwirausaha saya. Dulu, ketika saya masih duduk di bangku SMP dan SMA (saat saya masih di Jember, kota kelahiran saya, dan baru pindah ke Medan ketika duduk di bangku kuliah), saya sudah mulai berwirausaha dengan menjual jajanan kecil di sekolah, untuk teman-teman sekelas. Saya juga sempat menjual praline (cokelat yang dicetak-cetak dan diberi filling atau cokelat yang dicetak dengan bentuk unik) saat duduk di bangku SMP. Ketika bulan puasa datang, saya tidak mau kalah dengan mama saya (mama yang mengajari saya memasak dan membuat kue, mama saya tercinta yang sampai sekarang kalau SMS atau telfon saya dan bilang kangen banget sama saya, saya tetap masih suka netes). Pada saat itu, saya juga menjual berbagai macam kue kering, praline, dan snack ringan sebagai kudapan saat lebaran. Yah, kebanyakan yang pesan sih teman-teman saya, tapi karena ini orderan kue kering mama saya justru lebih kecil daripada saya, karena semua teman mama pesan kuenya ke saya, ha-ha-ha :D

Jadi sebenernya di dalam diri saya ini sudah ada darah wirausaha. Tinggal mengasahnya lebih jauh lagi dan terus mencoba. Pengalaman adalah guru yang terbaik (pepatah, sih). Dari pengalaman, kita belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Kadang suka sedih, sih, kalau jualan gak laku. Atau bahkan pernah sampai rugi (gak banyak kok, cuma seratus ribu *loh*). Tetapi, itulah dunia bisnis. Kadangkala kita berada di atas, kadang berada di bawah sekali, kadang juga di tengah-tengah (ngambang). Sebagai pebisnis, segala resiko harus berani ditangggung. Pebisnis harus memiliki mental baja, kuat dalam segala kondisi. Karena bisnis itu dapetnya gak mesti. Tetapi, kalau dia sudah berada di dalam kondisi stabil, suatu bisnis itu tinggal berjalan saja, seperti air mengalir.

So, apa oleh-oleh saya saat pelatihan kewirausahaan kemarin? Tiba-tiba datang inspirasi ke kepala saya. Kenapa tidak saya coba saja menjual makanan di kampus? Usaha makanan menurut saya adalah usaha yang cukup membuahkan hasil, kerena setiap orang pasti butuh makan. Meskipun bukan makanan berat, cemilan pun jadi. Tetapi, saya ingin menjual makanan dimana dia bisa dijadikan sebagai makanan berat, tapi bisa juga dijadikan cemilan. Dan.... Taraaaaa! Pasta menjadi makanan yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya.

Pasta yang rasanya yaaa begitu-begitu aja (semacam spaghetti, fettucini, macaroni, penne ziti, dll) apabila dipadukan dengan saus yang tepat maka akan menjadi kudapan yang istimewa. Ide ini muncul dalam pikiran saya mengingat teman-teman cukup malas untuk membeli jajan di luar, dan harganya pun cukup merogoh kantong. Jadi, saya mencoba membuat inovasi dimana saya bisa menjual makanan yang mengenyangkan, dengan bahan yang tidak rumit, cara membuat yang simpel, harga terjangkau dan rasa terjamin.

Penyajian semenarik mungkin, pengemasan barang dengan menggunakan mangkuk sterofoam, tersedia juga sendoknya, dan di-packaging dengan higienis adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli. Tidak hanya tentang penampilan, manajemen keuangan menjadi hal yang penting juga, seperti perhitungan modal dan laba. Buatlah perencanaan serinci mungkin. Tulis dalam buku khusus berapa modal yang dikeluarkan dan berapa hasil yang didapat. Dengan seperti ini, kita akan tahu kemana saja uang kita mengalir. Karena, kan, kita jualan untuk mendapatkan untung, benar?

Soooo, sudah siap untuk mencoba penganan buatan saya? Nantikan hari Senin :D
Atau mungkin sudah siap untuk memulai wirausaha setelah membaca posting saya yang tidak terlalu penting ini? Saya tunggu cerita kalian, yaaa :D
Selamat Malam, semua! Selamat tidur untuk memulai aktivitas kita pada esok hari.

0 komentar:

Posting Komentar