Halo! Selamat siang semuanya, selamat
menikmati Minggu yang menyenangkan dimana kita sebagai pelajar untuk sementara
waktu terbebas dari tumpukan tugas yang menjerit minta dikerjakan :D
Pada siang kali ini, saya akan
memposting tentang pengalaman yang pernah saya alami dikaitkan dengan salah
satu teori belajar dalam psikologi, yaitu perspekif Sosiokultural oleh Vygotsky
:)
Jujur saja, apabila saya disuruh
mempelajari sendiri suatu materi tertentu dengan adanya sarana-sarana seperti
buku bacaan dan internet, saya yakin mampu melakukannya dan meskipun tidak
banyak, pastinya ada bagian-bagian di materi tersebut yang mampu saya ingat
dengan baik. Setiap anak memiliki cara belajarnya masing-masing. Ada yang
belajar sendiri di tempat yang tenang tanpa gangguan apapun, ada yang belajar
dengan mendengarkan seseorang bercerita tentang materi tersebut, ada yang
setelah membaca lalu mencatatnya dan kemudian membaca catatannya dengan
seksama. Saya termasuk salah satu orang dengan gaya belajar yang terakhir,
yaitu membaca lalu mencatat dengan gaya bahasa sendiri dan kemudian membaca
catatan saya kembali. Menurut saya cara belajar seperti itu cukup efektif untuk
dilakukan dan saya masih melakukannya sampai sekarang.
Tetapi, saya masih merasa kurang jika
hanya belajar dengan cara seperti itu. Masih ada materi-materi yang mungkin
belum saya pahami atau tidak dapat saya ingat dengan baik. Untuk itu, saya
membutuhkan bantuan orang lain yang lebih kompeten dan ahli di bidangnya untuk
membantu saya memahami materi tersebut. Di sinilah fungsi dosen dan guru
sebagai pembimbing kita dalam belajar, yang nantinya akan membantu kita
membentuk pola pikir yang lebih cermat, cerdas, dan kritis.
Sejak saya duduk di bangku SD sampai
di Universitas, saya selalu aktif dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas.
Saya akan bertanya kepada guru dan dosen apabila saya mengalami kesulitan dalam
hal penangkapan materi yang sedang dipelajari saat itu. Saya akan bertanya
sampai saya benar-benar paham. "Kenapa bisa seperti itu? Dari mana
asalnya? Kalau seperti ini nanti bagaimana? Apa contohnya?" Berbagai macam
pertanyaan itu mungkin akan saya ajukan apabila sedang berada dalam proses
diskusi. Tak jarang juga saya mengalami kebingungan saat itu. Dosen atau guru
akan membantu memecahkan kebingungan yang saya alami.
Berdasarkan pengalaman yang sudah
sering saya alami tersebut (bahkan sampai saat ini masih terus saya alami),
apabila dikaitkan dengan Perspektif Sosiokultural oleh Vygotsky, merupakan
sesuatu hal yang wajar dalam pembelajaran. Vygotsky berpendapat bahwa interaksi
individu dengan lingkungan adalah faktor utama yang mendorong atau memicu
perkembangan kognitif seseorang.
Salah satu
lingkungan yang baik, efektif dan efisien yang dapat melatih perkembangan
kognitif siswa seperti yang dikemukakan Vygotsky adalah belajar model
kooperatif (cooperative learning) dalam bimbingan seorang guru. Menurut
Vygotsky setiap anak mempunyai zona perkembangan proksimal (Zone of proximal
development / ZPD) sendiri-sendiri. ZPD merupakan selisih antara apa yang
dapat dilakukan setiap siswa secara independepen dan apa yang dapat dilakukan
siswa dalam bimbingan seseorang pembimbing/guru. Bantuan yang diberikan agar
siswa mampu mengerjakan tugas yang lebih tinggi dan rumit jika dibandingkan
kemampuan sendiri. Bantuan ini disebut dengan scaffolding, yaitu
memberikan memberikan sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal
pembelajaran kemudian mengurangi bantuan secara bertahap dan memberikan
kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Scaffolding
dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, penguraian langkah-langkah
pemecahan, pemberian contoh atau segala sesuatu yang bisa membuat siswa
mandiri.
Dari penjelasan di atas tentunya kita
sudah tahu apa yang menjadi fokus dalam teori belajar Vygotsky, bahwa
pembentukan oleh lingkungan mendorong perkembangan kognitif seseorang.
Kelompok 12
Ketua: Alifia Ridha Pratiwi (131301063)
Anggota:
Andry Sony S.
Awiddah Khairiami
Nanda Safrida P.
Jerni Hati
Kelompok 12
Ketua: Alifia Ridha Pratiwi (131301063)
Anggota:
Andry Sony S.
Awiddah Khairiami
Nanda Safrida P.
Jerni Hati
0 komentar:
Posting Komentar