Apa sih Psikologi Pendidikan itu??
Elliot dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi
pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari
perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam
dunia pendidikan. Sementara Whiterington
(1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Maka, diperoleh pengertian Psikologi Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan (Santrock, Psikologi Pendidikan edisi kedua).
Bidang Psikologi Pendidikan sendiri pada awalnya berkembang dari pemikiran William James. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principles of Psychology (1890), James memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk "Talks to Teacher" dimana dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan dengan mulai mengajar pada titik yang lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak untuk memperluas pengetahuan mereka.
Selanjutnya adalah John Dewey. Beliau menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Menurut Dewey, anak merupakan pembelajar aktif (active learner). Pendidikan harus difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Anak-anak tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif. Beliau juga berpendapat bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang layak.
Tokoh ketiga adalah Edward Lee Thorndike. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Menurutnya, Psikologi Pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran (O'Donnell & Levin, 2001).
Pendekatan Thorndike untuk studi pembelajaran digunakan sebagai panduan Psikologi pendidikan di paruh pertama abad ke-20. Dalam ilmu psikologi di Amerika, pandangan B.F. Skinner yang didasarkan pada ide-ide Thorndike sangat memengaruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abad ke-20. Pada 1950-an, Skinner mengembangkan konsep programmed learning (pembelajaran terprogram), yaitu setelah murid melalui serangkaian langkah ia terus didorong (reinforced) untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Skinner menciptakan sebuah alat pengajaran yang berfungsi sebagai tutor dan mendorong murid untuk mendapatkan jawaban yang benar.
Menjelang abad ke-20 banyak ahli psikologi pendidikan kembali menekankan pada aspek kognitif dari proses belajar seperti yang didukung oleh James dan Dewey. Pendekatan kognitif dalam hal ini mengaplikasikan konsep psikologi kognitif seperti memori, pemikiran, penalaran, dan sebagainya untuk membantu murid belajar.
Berdasarkan pengertian psikologi pendidikan yang sudah dipaparkan di atas, maka dalam pendidikan sendiri ada yang mengajar dan ada yang diajar. Di psikologi pendidikan, ada poin-poin yang menjadi fokus dalam pencapaian keberhasilan, antara lain adalah cara mengajar yang efektif, karena mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu bervariasi. Seorang guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, serta mengaplikasikannya secara fleksibel.
Untuk mencapai target, guru membutuhkan pengetahuan dan keahlian profesional: Penguasaan materi pelajaran, strategi pengajaran, penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional, keahlian manajemen kelas, keahlian motivasional, bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang yang berbeda, dan keahlian teknologi. Selain itu, guru membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.
Psikologi Pendidikan juga memerlukan riset. Riset bisa menjadi sumber informasi berharga untuk memahami strategi mengajar. Riset yang memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar bisa membuat Anda menjadi guru yang lebih baik. Para ahli psikologi pendidikan bersikap skeptis dan ilmiah dalam memandang pengetahuan. Pendekatan Ilmiah dalam psikologi pendidikan dimaksudkan untuk memilah antara fakta dan khayalan dengan menggunakan cara tertentu untuk mendapatkan informasi. Psikologi Pendidikan perlu riset ilmiah, yaitu riset objektif, sistematis, dan dapat diuji. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat. Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah: merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dan teori riset.
Riset di bidang psikologi pendidikan menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu dari tantangan itu adalah bagaimana cara mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Tantangan lainnya adalah soal efek dari riset terhadap partisipan dan bagaimana memahami secara lebih baik informasi yang berasal dari studi-studi riset, yaitu: etika, gender, etnis dan kultur.
Setelah membaca uraian singkat di atas, tentunya kalian sudah tahu, bukan, garis besar tentang psikologi pendidikan?? Silahkan post komentar anda di bawah ini terkait saran dan kritik. Terima kasih :)
0 komentar:
Posting Komentar